Jumat, 10 Januari 2014

Contoh Laporan Hasil Kunjungan

Hi, semua ! Welcome to My Blog. Sekarang saya ingin menampilkan contoh dari laporan hasil kunjungan ke suatu tempat. Di dalam laporan ini saya mengambil sampel dari kunjungan ke salah satu rumah makan di Kota Bengkulu. Berikut Laporan Hasil Kunjungan ke Rumah Makan Marola. Jangan lupa saran dan kritikannya terima kasih !


Laporan Hasil Kunjungan
Rumah Makan Marola

Pendahuluan


            Pada hari Minggu tanggal 25 Agustus 2013,kami siswa/I VIII.1,SMPN 1 melakukan kunjungan pengamatan ke rumah makan Marola di Jalan Pariwisata Pantai Panjang Berkas,Rumah makan ini adalah salah satu rumah makan yang favorit di Kota Bengkulu.
            Tujuan dari kunjungan itu adalah guna mengetahui latar kesuksesan dari Rumah Makan Marola yang merupakan rumah makan yang terkenal di Kota Bengkulu.Cara pengamatan yang digunakan adalah dengan melakukan kunjungan langsung dan mewawancarai pemilik dari rumah makan tersebut.
            Hal-hal yang yang ditanyakan berhubungan dengan rahasia kesuksesan,latar belakang berdirinya,menu andalan,penghasilan,dan keuntungan yang dihasilkan.Proses mengamati dan mewawancarai dilakukan selama 45 menit.
Isi
            Rumah Makan Marola berdiri sejak tahun 2011.Pemilik dari RM ini adalah Efianto Afan.Ia berusia 40 tahun.Pak Efianto menamakan rumah makan ini dengan nama Marola karena dalam bahasa Bengkulu “marola” berartikan “mengajak”.Jadi,dapat disimpulkan bahwa Pak Efianto ingin mengajak masyarakat Bengkulu untuk berkungjung dan menikmati kuliner yang terdapat di RM ini.Tempat ini terletak di tempat rekreasi Bengkulu,yaitu Pantai Panjang.Rumah makan ini memberikan pemandangan yang indah,yaitu langsung menampilkan keindahan pantai panjang.Di RM Marola, terdapat tenaga kerja sebanyak 10 orang.Buka selama 10 jam/hari mulai dari pukul 10.00-20.00 malam.
Mayoritas pengunjung rumah makan marola adalah pegawai negeri,dan juga para pejabat.Tak lupa kalangan anak muda juga sering makan di tempat ini,hanya karena ingin menikmati pemandangan pantai yang terletak di depan RM Marola.Suka dan duka yang dialami Pak Efianto selama menjalankan bisnis ini adalah sukanya ketika para pengunjung sedang ramai,sedangkan dukanya adalah kesulitan dalam mencari bahan baku ketika musim badai.
           
            Dari pengamatan dan wawancara yang dilakukan,terdapat beberapa poin yang penting :
a.     Rahasia Kesuksesan
1)      Melayani kostumer dengan cepat dan maksimal
2)      Bahan baku yang terjamin kualitasnya
3)      Suasana rumah makan yang nyaman dan rileks
4)      Lokasi yang strategis dan terletak di tempat rekreasi kota Bengkulu
5)      Harga makanan yang terjangkau
6)      Kelezatan makanan yang tidak diragukan lagi
b.     Menu Andalan
1)      Ikan bakar kecap
2)      Udang goreng tepung
3)      Kepiting saus tiram
4)      Ikan gebur masak putih
c.     Penghasilan yang didapat kurang lebih Rp.2.000.000/hari.
d.     Latar belakang terbentuk nya Rumah Makan Marola adalah pemilik yang sebelumnya berprofesi sebagai pedagang ikan ingin membuat sebuah usaha yang menetap dikarenakan hasil penjualan ikan yang tidak menentu.
Penutup
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari kunjungan tersebut adalah Rumah Makan Marola adalah salah satu rumah makan yang menjadi favorit bagi masyarakat di Bengkulu.Rumah makan ini juga terletak di lokasi yang strategis,harga yang terjangkau,pelayanan yang cepat dan maksimal,suasana rumah makan yang nyaman,bahan baku yang tejamin,dan kelezatan makanannya.
Dengan mengandalkan menu-menu seafood yang lezat,Rumah Makan Marola dapat memperoleh keuntungan yang besar setiap harinya.Demikian hasil laporan yang telah kami lakukan di RM Marola.Semoga dapat bermanfaat dan memberi inspirasi kepada kita semua.

 


Contoh Surat Dinas

Hi, teman ! Di sini saya menampilkan contoh dari Surat Dinas. Di bawah ini adalah contoh Surat Dinas dari PT. Bio Nusantara Teknologi. Silahkan membaca dan mohon saran atau kritikanya terima kasih !!



PT. Bio Nusantara Teknologi

Jalan Kebon Raya No.53 Serang, Banten, Jawa Barat



21  Agustus 2008


Nomor        : 152/PT/Bio Nusantara Teknologi/2008

Hal              : Permohonan Izin

Lampiran     : -

          Yth.   Kepala Desa Ratu Jaya

                      Kecamatan Harapan Makmur


          Sehubungan akan diselenggarakannya Pembangunan Pabrik PT. Bio Nusantara Teknologi di wilayah Bapak , kami mengajukan permohonan izin untuk lokasi Pembangunan Pabrik PT. Bio Nusantara Teknologi. Adapun waktu pelaksanaannya berikut ini.

          hari            : Senin

          tanggal       : 27 Agustus 2008

          Kami berharap Bapak berkenan memberikan izin kepada kami untuk kelancaran Pembangunan Pabrik PT. Bio Nusantara Teknologi. Atas perhatian dan kerja sama yang baik , kami ucapkan terima  kasih.





                   Mengetahui

 Direktur PT. Bio Nusantar Teknologi                            Kepala Desa Ratu Jaya







Ir.  Muhammad Fauzi                                                Ahmad Famzi     
  



Tembusan :

1.     Kepala Kecamatan Ratu Hijau

2.     Direktur Utama PT. Bio Nusantara Teknologi





         

Sinopsis Novel Lengkap

Hi, Friends Selamat Datang di Blog saya. Di sini saya menampilkan Sinopsis dari Novel Ghost Dormitory buat kalian yang penasaran dengan novel tersebut.Cerita yang ada di dalam novel ini memiliki suasana yang sangat menegangkan. Di novel ini terdapat kisah seorang anak perempuan yang disekolahkan di sebuah asrama yang menyeramkan. Ia selalu bertemu dengan peristiwa-peristiwa yang menakutkan di dalam asrama tersebut. Kalo gitu langsung saja baca Sinopsis Ghost Dormitory berikut ini.!! Jangan lupa saran dan kritikannya terima kasih !!
        Sinopsis Ghost Dormitory
 
    
Contoh Buku Ghost Dormitory
Nany Halianson adalah seorang anak perempuan yang dilahirkan dari keluarga yang tidak pernah menyayanginya. Ibunya adalah salah satu orang yang tidak pernah mengharapkannya lahir dari rahimnya.Ibunya sangat dendam kepadanya dan selalu menganggapnya sebagai anak yang tak berguna.Ayahnya hanya pasrah tidak berbuat apa-apa. Hanya neneknya yang selalu menyemangatinya dan membuatnya bersemangat untuk meneruskan hidupnya yang kelam.
Suatu malam, Keempat adiknya bermain dengan asyik tanpa menghiraukan dirinya yang duduk dipojok kamar, hingga suatu ketika semuanya berubah saat ada bayangan besar yang membawa pisau dan membunuh keempat adiknya. Nany adalah satu-satunya yang selamat dari pembunuhan yang dilakukan oleh pamannya saat malam itu.
Ayahnya satu – satunya orang yang masih menyayanginya. Sampai akhirnya , ayahnya menyekolahkanya di Asrama Erly. Ayah Nany mengemas barang – barang Nany dan meminta nenek untuk mengantarnya ke Asrama Erly. Nany ingin berpamitan kepada ibunya tetapi, ibunya langsung keluar dengan membawa sebilah kayu untuk memukulnya.
Asrama Erly ini sudah berdiri 100 tahun di Kota Berg. Asrama Erly adalah asrama terbesar di Kota Berg. Asrama Erly Bukanlah asrama biasa , melainkan asrama hantu. Asrama ini mengajarkan materi untuk mengusir hantu dan hal-hal mistis.
Sesampainya di Asrama Erly, neneknya langsung menyerahkan Nany kepada suster Ghina Ariyani.Suster Ghina Mengantar Nany menuju Ruang Makan dan menyerahkannya kepada Ms. Emil.Ms. Emil memintanya untuk memperkenalkan diri pada ratusan murid Asrama Erly.
Acara makan selesai.Nany dipanggil suster Ghina dan di beri kamar nomor 133 yang berada di lantai atas. Ternyata kamar itu adalah kamar dua orang perempuan yang ia temui di ruang makan. Nama kedua perempuan itu adalah Shila Anastasya yang berambut keriting dan Ghi perempuan peramal. Ghi sangat di takuti, bila bertemu seseorang dia akan memberitahukan hal-hal mistis yang ada di sekitar orang tersebut.
             Shila berada di asrama ini karena ayah dan ibunya sudah lama bercerai. Sementara Ghi, dia ditinggal ayah dan ibunya sejak berumur lima tahun karena kebakaran hebat pada tahun 1981.
          Ghi kembali berkata hal- hal mistis yang ada di Asrama Erly, ia berkata tentang seorang murid perempuan bernama Viole yang menempati kamar nomor 133,ia bunuh diri dengan cara melompat dari lantai atas karena merasa malu mendapat nilai-nilai jelek dan dikeluarkan dari Asrama Erly. Setiap malam 23 Februari , Viole pasti muncul untuk bunuh diri , sama seperti tiga tahun lalu. Viole akan datang pada jam kematiannya, pukul 6 sore
               Di pagi hari , Nany, Shila dan Ghi bersiap-siap untuk memulai pelajaran hari ini.
            Waktu demi waktu berlalu.Makan malam di mulai.Nany kembali ke kamar untuk mengambil topi yang digunakan jika jadwal makan di mulai.Saat menuju kamar 133 Nany ingat bahwa hari itu tanggal 23 Februari. Ketika membuka pintu Nany melihat Viole berada di depan jendela untuk bunuh diri. Nany memberanikan diri untuk mencegah Viole bunuh diri seperti tiga tahun lalu. Viole mendekati Nany dan memberitahu perasaannya bahwa ia malu karena nilainya yang jelek. Nany kembali memberanikan diri untuk mendekati Viole dan memberitahunya untuk jangan mudah menyerah.Viole pun mendengarkan perkataan shila dan kembali ke tempatnya. Nany pun mengambil topinya dan kembali ke Ruang Makan bersama Sahabatnya.
          Setelah makan malam, mereka bertiga melanjutkan pelajaran Ms. Park . Pelajaran akan segara dimulai tetapi, datang seorang perempuan yang memakai jubah hitam dan kulitnya putih pucat.
              Akhirnya, pelajaran Ms. Park selesai.Ms. Park Meminta Nany untuk menaruh buku-buku sejarah di Ruang Sejarah.Nany dan Shila menuju Ruang Sejarah, Mereka melihat Si Perempuan Misterius masih duduk di meja dengan buku sejarahnya.Shila langsung menghampiri perempuan itu dan memegang pundak nya.Seketika itu juga, Shila langsung pingsan.Perempuan itu berjalan ke arah Nany dan memegang pundak Nany.Nany pun jatuh pingsan.
            Setelah itu, Ms.Park memberitahu kami tentang perempuan misterius itu.Ternyata , perempuan itu adalah anak raja yang bersekolah di Asrama Erly. Namanya Haiku, ia sangat suka sejarah .Kemudian , sesuatu menimpanya. Dia terjangkit penyakit yang mematikan, penyakit itu  belum ada obatnya. Haiku meninggal dengan sejuta pertanyaan tentang sejarah. Dan sekarang ia tenang di alam sana bersama tokoh–tokoh sejarah yang selalu ia tanyakan kepada Ms.Park.
           Keesokannya harinya,Nany di panggil oleh Ms.Emil. Shila dan Ghi masih terbaring sakit karena penyakit Haiku. Ms.Emil meminta Nany untuk memecahkan teka-teki yang ada di buku kuno Ms.Emil. Ms.Emil memberitahu Nany tentang tempat rahasia yang ada di Asrama Erly. Kemudian, Nany memberitahu Shila Dan Ghi tentang buku kuno yang tebal itu. Ternyata, Ghi mengetahui adanya tempat rahasia yang disebutkan di dalam buku kuno tersebut.
            Mereka pun melakukan petualangan pada hari Minggu. Di dalam petualangannya, mereka bertemu Khasima, seseorang lelaki berasal dari jepang yang dibunuh di tempat rahasia tersebut. Ia berusaha menggagal Nany,Shila dan Ghi untuk mendapatkan Buku Kuno Kedua. Sampai akhirnya Nany,Shila dan Ghi berhasil mendapatkan buku tersebut.
            Keesokan harinya Nany pergi ke perpustakaan. Di sana, Nany melihat seorang murid  Asrama Erly yang sedang duduk namanya Eliza Owlqui. Ternyata Eliza anak yang dipilih untuk mengawal Ratu Berg dari gangguan hantu hitam. Ms.Emil langsung memperbolehkan aku mempelajari suling pemusnah hantu.
            Akhirnya, Nany sudah sampai tingkat sepuluh dalam waktu empat hari sedangkan Eliza baru sampai tingkat Sembilan.Ms.Emil meminta Nany untuk memusnahkan Hantu Hitam yang sedang duduk di bangku. Hantu Hitam itu musnah dalam sekejap. Praktik selesai , Nany dan Eliza kembali ke Asrama Erly. Di saat terakhir Eliza di Asrama Erly. Shila, Ghi, Ms.Emil, dan Nany segera melambaikan tangan, saat Eliza menaiki delman.
            Asrama Erly telah berturut-turut mendapatkan pengalaman berbau mistis. Kepala sekolah pertama Asrama Erly bernama Ms.She. Ms.She meninggal dunia karena bunuh diri. Kematiannya itu membuat seluruh warga Asrama Erly terpukul dan menetapkan 27 April 1945 sebagai hari kematian kepala sekolah pertama.
               Malam hari , ada acara reuni kepala sekolah Asrama Erly. Jasad kepala sekolah Asrama Erly akan dibangunkan kembali. Semua murid teman sekelasnya Nany ingin melihat acara reuni tersebut. Suasana makin mencekam ketika mereka melihat hantu kepala sekolah kedua puluh yang terbunuh dengan cara mutilasi. Kepala sekolah kelima kehilangan kedua matanya.Hantu kepala sekolah kesebelas tidak memiliki kepala.Kepala sekolah keempat belas meninggal karena penyakit leukemia. Menurut Nany pengalaman yang tidak akan, ia lupakan melihat Reuni Kepala Sekolah yang menyeramkan.
            Saat menjelang ujian semester di Asrama Erly , Raja hantu hitam dan anak buahnya menyerang Asrama Erly. Nany dan Shila berusaha untuk menyelamatkan Asrama Erly. Nany memakai kaca mata pelihat hantu dan mengambil suling pemusnah hantu hitam,sedangkan Shila membantu suster dan murid-murid yang ditahan di ruang bawah tanah. Ghi dan Nany tetap bersemangat untuk memusnahkan Raja Hantu Hitam.Ghi jatuh pingsan karena terkena serangan Raja Hantu Hitam. Nany pun meniupkan suling tingkat 9 untuk memusnahkan Raja Hantu Hitam. Akhirnya Raja Hantu Hitam pun musnah.
            Satu minggu kemudian,Nany,Shila, dan Ghi diminta Ms.Emil maju kedepan saat makan malam. Ms.Emil memberitahu semua orang yang ada pada saat makan malam bahwa Nany, Shila dan Ghi adalah penyelamat Asrama Erly yang memusnahkan Raja Hantu Hitam. Termasuk Nany yang sangat berjasa. Ms. Emil memberikan pin berlogo Asrama Erly yang terbuat dari kaca berukir. Ms. Emil memberitahu mereka bahwa mereka naik ke tingkat kelas 10 tanpa ujian.
       Saat itu, Nany menerima surat dari ayahnya. Ayahnya meminta Nany untuk datang ke Pemakaman.Nany pun bergegas pergi ke pemakaman tersebut.Sesampainya di pemakaman, Ayahnya memberitahu bahwa ibunya telah meninggal. Sebelum ibunya meninggal, ibunya menitipkan surat kepada ayahnya. Surat tersebut berisi permintaan maaf ibunya untuk Nany. Nany ingin sekali memeluk ibunya, karena dari Nany lahir hingga sekarang ia belum pernah memeluk ibunya. Namun, Nany sangat lega karena suatu kata maaf dari ibunya. Nany pun melanjutkan sekolahnya di Asrama Erly.

Senin, 06 Januari 2014

Cerpen

Hi, semua terima kasih telah mengunjungi blog saya. Semoga blog ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada kita semua. Walaupun blog ini tidak memiliki kelebihan dan banyak kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Berikut ini adalah tampilan cerpen anak, selamat membaca !

Keprihatinan Seorang Anak

Velly adalah seorang anak perempuan yang berasal dari keluarga kaya raya. Ia dan keluarganya tinggal di Kota Medan. Velly merasa nyaman dan sangat senang berada di Kota Medan.
“Aku merasa sangat nyaman dan sangat senang berada di Kota Medan ,karena tempatnya yang bersih dan orang-orangnya sangat ramah” ujar Velly.
            Velly sangat ingin diperhatikan dan disayangi oleh kedua orang tuanya. Ibunya tidak pernah memperhatikan Velly. Ibunya adalah seorang wanita karir yang selalu mementingkan pekerjaanya, begitu pun dengan ayahnya yang selalu sibuk dengan pekerjaan di kantor. Dari kecil hingga sekarang Velly selalu dirawat oleh Bibi Rika. Velly selalu bercerita kepada Bibi Rika tentang kejadian dan peristiwa yang melibatkan dirinya sewaktu disekolah.
“Bibi tadi waktu disekolah temanku ulang tahun, ia di kerjain habis-habisan sampai nangis , lalu aku dan teman-temanku yang lain langsung memberikan kue ulang tahun kepadanya. Nama temanku itu Billy” kata Velly kepada Bibi Rika.
 “Velly, lain kali tidak boleh usil kepada temannya” jawab Bibi Rika setelah mendengar cerita Velly.
Velly merasa nyaman di dekat Bibi Rika , berbeda dengan kedua orang tuannya ia merasa jarak antara dirinya dengan ayah dan ibunya terasa jauh. Ibu dan ayahnya selalu pulang malam, sehingga tidak ada waktu untuk mereka berbagi cerita dengan Velly.
            Velly memiliki nama lengkap Vellyticya Callystya. Ia bersekolah di SMP Negeri 01 Kota Medan, tepatnya berada di  jalan Sisingamangaraja . Di sekolahnya  Velly  termasuk anak yang pintar dan berbakat dam memiliki banyak prestasi. Velly sangat menyukai pelajaran fisika, matematika dan bahasa Indonesia. Velly selalu mengikuti berbagai perlombaan di sekolahnya, terutama lomba baca puisi. Velly selalu menjuarai perlombaan tersebut, tetapi kedua orang tuannya tidak menghiraukan semua hal itu karena kesibukan ayah dan ibunya dikantor. Velly memiliki hobi bernyanyi , membaca dan berenang. Ia juga memiliki paras wajah yang cantik dan berkulit putih. Velly menjadi primadona di sekolahnya. Banyak teman lelakinya yang menyukainya. Tetapi , ia selalu menolak dan memilih untuk lebih fokus ke pelajaran dahulu.
            Velly pun pulang kerumah bersama supir pribadinya. Saat pulang ke rumah adalah saat yang paling tidak menyenangkan bagi Velly.
“Yah, sepi lagi. Hanya ada Bibi Rika dan Paman Darto di rumah” ujar Velly.
Di rumah , Velly selalu belajar dan membaca novel untuk menghabiskan hari-hari yang sunyi dan sepi di rumah.
“ Ding…Dong..”
Bel berbunyi , Velly bergegas membuka pintu rumah.
“Papa dan mama pulang , bagaimana keadaanmu Velly ?” tanya kedua orang tua Velly.
“Papa….. mama ….., keadaan ku baik-baik saja. Kenapa hari ini mama dan papa pulang cepat?” ujar Velly.
“Papa dan mama dipindah kerjakan di Kota Bengkulu. Maka dari itu , mama dan papa di minta pulang cepat untuk menyiapkan pakaian dan barang yang di butuhkan.” jawab kedua orang tua Velly.
“Jadi, kita akan tinggal di Kota Bengkulu . Aku tidak mau kesana , aku sudah merasa nyaman disini.” ucap Velly.
“Velly, mau tidak mau kita semua harus ke Bengkulu. Nanti disana kita akan tinggal di Perumahan Rafflesia.” jawab ibu Velly sambil menyiapkan baju yang akan dibawa.
“Baiklah aku setuju jika memang harus pergi kesana , jadi kapan kita akan pindah ke Kota Bengkulu?” Tanya Velly dengan nada terpaksa.
“Kita akan pindah ke Kota Bengkulu besok lusa,Velly” jawab ibu Velly.
Velly pun kembali ke kamarnya dan menyiapkan barang yang akan di bawa besok lusa.
            Disekolah Velly berpamitan dengan teman-temannya , guru dan orang yang ada di sekitarnya.
“ Kalian adalah teman-teman terbaik ku , mungkin besok aku sudah berangkat ke Kota Bengkulu Jadi aku ingin berpamitan kepada kalian semua.” ucap Velly dengan terpaksa.
“Sampai kapan kamu berada di Bengkulu?” tanya Shinta teman dekat Velly.
“Aku juga tidak tau , sepertinya sampai kedua orang tua ku menyelesaikan tugasnya di Bengkulu.” jawab Velly
Semua teman Velly merasa sedih karena Velly yang pindah sekolah ke Kota Bengkulu untuk bersama dengan orang tuanya yang pindah kerja ke Kota Bengkulu.
            Velly pun pulang ke rumah. Saat di perjalanan untuk pulang ke rumah Velly melihat-lihat Kota Medan yang akan ia tinggalkan dalam beberapa waktu, lewat jendela mobil.
Sesampainya di rumah, Velly mempersiapkan diri untuk berangkat ke Kota Bengkulu besok hari.
“Bibi, bagaimana suasana di Kota Bengkulu? ” tanya Velly kepada Bibi Rika.
“Bibi, juga kurang tau tentang Kota Bengkulu” jawab Bibi Rika.
Velly semakin penasaran dengan Kota Bengkulu, ia pun ingin mengetahui lebih banyak tentang Kota Bengkulu, walaupun harus terpaksa meninggalkan Kota Medan. Rasa penasaran Velly membuatnya ingin pergi melihat Kota Bengkulu.
            Akhirnya waktu untuk keluarga Velly meninggalkan Kota Medan pun tiba, mereka bergegas pergi ke Bandara Kuala Namo. Setelah chek in , mereka pun naik ke pesawat. Di dalam perjalanan menuju Bengkulu, perasaan Velly bercampur aduk.
“Orang-orang di Kota Bengkulu sikapnya gimana ya? Bagaimana keadaan orang-orang  disana ?” tanya Velly dalam hati.
            Akhirnya keluarga Velly sampai di Bandara Fatmawati setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh. Velly dan keluarganya bergegas menuju Perumahan Rafflesia untuk beristirahat setelah melewati perjalanan menuju Bengkulu. Di dalam perjalanan menuju Perumahan Rafflesia , ibu Velly melihat-lihat suasana dan keadaan orang yang ada di Bengkulu dan lingkungannya.
“ Velly, kamu jangan terlalu dekat dengan orang-orang yang ada di Bengkulu, apalagi pergi atau bermain di tempat yang banyak sampah. Dan jangan pernah mengikuti tingkah laku orang di Bengkulu ! “ perintah ibu Velly setelah melihat keadaan di Kota Bengkulu.
“ Memangnya kenapa pada tingkah laku mereka , bu ?” tanya Velly dengan nada bingung.
“ Velly, semua orang di Bengkulu ini omongan dan tindakannya pada kasar, pikiran mereka pendek dan juga bodoh, mereka juga sering membuang sampah sembarangan tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi.” jawab ibu Velly.
Velly hanya mengangguk mendengar perkataan ibunya, tetapi ia belum percaya sepenuhnya dengan perkataan ibunya. Velly ingin mencari tahu dan membuktikan kebenaran atas perkataan ibunya.
            Sesampainya di Perumahan Rafflesia , Velly dan keluarganya mengambil barang bawaan mereka di bagasi mobil untuk di bawa masuk ke dalam rumah mereka. Mereka pun beristirahat penuh untuk memulihkan energi mereka karena terkuras selama di perjalanan menuju  Bengkulu.
“Sekarang, kita beristirahat dulu di sini ! Nanti , kita akan mulai mencarikan sekolah yang cocok untuk kamu Velly” kata ibu Velly.
“Baiklah, bu “ jawab Velly.
            Setelah beristirahat, mereka menyusun pakaian mereka di lemari dan menata ruangan yang ada di dalam rumah tersebut. Mereka bergotong-royong  membersihkan dan merapikan rumah tersebut.
            Hari untuk mencari sekolah yang tepat untuk Velly pun tiba, pertama Velly dan keluarganya pergi untuk melihat-lihat keadaan di SMP Negeri 2 Kota Bengkulu. Velly merasa tidak kurang cocok berada di sana. Setelah itu, Velly pergi ke SMP 4 dan melihat-lihat metode pengajaran di SMP 4 Kota Bengkulu. Selanjutnya Velly dan keluarga melanjutkan perlajanan untuk mencari SMP yang tepat untuk Velly , akhirnya mereka berkunjung ke SMP Negeri 01 Kota Bengkulu. Setelah melihat keadaan dan cara-cara guru mengajar di SMP Negeri 01 Kota Bengkulu , Velly merasa bingung untuk memilih sekolah. Ia bingung, memilih SMP 4 atau SMP Negeri 1 Kota Bengkulu. Sampai pada ahkirnya Velly memilih untuk bersekolah di SMP Negeri 01 karena metode pengajaran yang bagus , lingkungan yang bersih dan kebutuhan pendidikan yang memadai. Velly pun di terima untuk bersekolah di SMP 01 Kota Bengkulu karena kecerdasannya.
            Hari pertama Velly untuk bersekolah pun tiba, Velly pun masuk ke dalam kelas dan memperkenalkan diri kepada teman-temannya.
            “ Hai, perkenalkan aku anak baru di SMP ini. Nama ku Vellyticya Callystya. Kamu  bisa memanggilku Velly “ kata Velly sambil mengulurkan tangannya.
            “ Hai Velly, nama ku Shelvy Valencya. Kamu bisa memanggilku Shelvy.” jawab Shelvy sambil berjabat tangan dengan Velly.
Shelvy pun memperkenalkan Velly kepada teman-temanya. Teman-teman Shelvy merasa senang berteman dengan Velly. Mereka pun bercanda tawa bersama, berbagi cerita tentang  pengalaman dan hobi mereka masing-masing. Mereka semakin akrab. Velly merasa senang dan nyaman berada di dekat mereka semua. Hingga pada akhirnya Velly teringat akan perkataan ibunya bahwa semua orang Bengkulu itu omongannya kasar. Ternyata itu tidak terdapat pada teman-teman Velly yang bersekolah di SMP Negeri 01 Kota Bengkulu. Di SMP Negeri 01, murid diajarkan untuk membuang dan memilah sampah dengan benar antara yang anorganik dan organik. Program Bang Sampah terus dijalankan demi terciptanya lingkungan yang bersih dan indah. Walaupun telah diajarkan masih ada juga murid yang nakal, mereka tidak menyadari akibat dari membuang sampah sembarangan.
            “ Teeettttt……….teeettttt…….”
Bel pulang sekolah berbunyi, murid-murid SMP Negeri 01 Kota Bengkulu bergegas untuk pulang ke rumah. Shelvy dan teman-temannya pulang ke rumah dengan angkutan kota. Pada hari pertama sekolah ibu Velly tidak ingat bahwa Velly pulang jam 03.00 sore. Sampai pada akhirnya Velly harus terpaksa pulang bersama Shelvy dan teman-temannya yang lain dengan angkutan kota tanpa sepengetahuan ibunya. Di dalam perjalanan menuju rumah Velly harus melewati Pasar Minggu. Saat di Pasar Minggu Velly melihat banyak sekali sampah yang berserakan.
            “ Tempat ini begitu kotor,becek dan banyak sampah berserakan. Mengapa orang-orang yang berjualan disini tidak mau bekerja sama untuk membersihkan daerah ini? Apakah mereka belum menyadari dampak dari membuang sampah sembarangan? “ tanya Velly dalam hati setelah melihat keadaan di Pasar Minggu.
            Sesampainya di rumah , Velly langsung mengerjakan pekerjaan rumah yang di berikan gurunya. Setelah mengerjakan tugasnya, Velly ingin berjalan-jalan keluar rumah.Ternyata di dekat Perumahan Rafflesia terdapat sanggar tarian di Bengkulu, Velly berkunjung ke tempat sanggar tari tersebut untuk mengetahui semua tentang kota Bengkulu.Disana Velly di beritahu tentang macam-macam tari yaitu, Tari Persembahan, Tari Andun, Tari Kejei, Tari Pukek,Tari Putri Gading Cempaka, Tari Tabot dan lain-lain. Sejak itu, Velly mulai senang dan menyukai Kota Bengkulu. Velly teringat akan keadaan di Pasar Minggu. Hingga pada akhirnya, Velly berinisiatif untuk menyadarkan masyarakat Bengkulu untuk membuang sampah pada tempatnya mulai dari lingkungan sekolahnya dengan cara menyadarkan dirinya sendiri terlebih dahulu.
            Di sekolah Velly memulai tekadnya untuk membantu masyarakat Bengkulu, pagi-pagi di sekolah Velly langsung piket membersihkan kelas dan membuang sampah. Teman-teman Velly masih belum sadar atas apa yang dilakukan Velly untuk masyarakat Bengkulu.
            Hari demi hari dilalui Velly dengan semangat dari dalam dirinya untuk membantu masyarakat Bengkulu, dengan cara membersihkan lingkungan sekolahnya dan mengambil sampah yang berserakan di jalan lalu di buang ke tempat sampah. Velly tidak pernah menyesal atas keputusan yang ia ambil untuk membantu Kota Bengkulu, kerena Velly merasa ini adalah semua tantangan buatnya. Velly sangat senang akan tantangan dan petualangan.  Hingga pada akhirnya teman-teman Velly menyadari sesuatu.
            “Eh teman-teman selama ini kita semua tidak sadar akan dampak yang terjadi dari perilaku kita selama ini. Selama ini kita berusaha menghancurkan kota kita sendiri, seharusnya kita sadar dan menyelamatkan kota kita. Orang yang bukan berasal dari Kota Bengkulu saja, peduli terhadap kota kita. Kita harus berterima kasih kepada Velly yang selama ini berusaha menyadarkan kita.” ujar Shelvy kepada teman-temannya.
Teman-teman Velly mendatangi Velly dan berkata “ Velly , kami sangat berterima kasih karena kamu telah menyadarkan kami untuk peduli akan lingkungan. Kami sadar bahwa kami orang yang lahir di kota ini tidak mau peduli akan lingkungan kota kami sendiri,sedangkan kamu orang yang baru pindah  peduli akan lingkungan pada kota kami”
“sama-sama”kata vely  dengan tersenyum
Tak terasa sudah 1 semester Velly dan keluarganya berada di Kota Bengkulu. Sampai pada akhirnya tugas kedua orang tuanya Velly selasai setelah Velly menyelesaikan Ujian Semester. Velly dan Keluarganya akan kembali ke Medan setelah pembagian raport . Velly dan teman-temannya menunggu akan datangnya hari pembagian raport. Pada waktu class meeting , Velly dan teman-temannya merasa bahwa diri mereka sudah sangat dekat, mereka selalu bercanda tawa dan berbagi cerita. Kedekatan Velly dan teman-temannya membuat Velly berat untuk meninggalkan teman-temannya yang tinggal di Kota Bengkulu.
Waktu demi waktu berlalu begitu saja, tak terasa waktu pembagian raport pun tiba. Murid-murid berbaris di lapangan. Salah satu guru di SMP Negeri 01 yaitu Ibu Novia yang akan membacakan urutan peringkat tiap-tiap kelas. Kelas Velly kebagian sebagai urutan pertama yang akan dibacakannya nama-nama juara kelas dari peringkat 5 sampai 1. Di saat itu perasaan Velly berubah menjadi sangat tegang.
“Untuk kelas 8.1, peringkat kelimanya adalah…….Winda Rahmawati, peringkat keempatnya adalah…..Vina putri, peringkat ketiganya adalah…..Daffa Rizno , peringkat kedua dari 8.1 adalah….Shelvy Valencya, selanjutnya peringkat pertama dari 8.1 adalah……Vellyticya Callystya.” ucap Bu Novia Dengan nada yang tinggi saat membacakan urutan peringkat.
Dengan respon yang cepat, Velly langsung memeluk teman-temannya dan tersenyum bahagia setelah mendengarkan itu semua. Kedua orang tua Velly diminta untuk mengambil raport Velly , tetapi kedua orang tua Velly kurang mempedulikan prestasi yang Velly dapatkan. Pada akhirnya , guru-guru di SMP Negeri 01 Kota Bengkulu memberitahu dan menyarankan kepada kedua orang tua Velly  untuk lebih memperhatikan dan mengpedulikan diri Velly. Setelah itu, orang tua Velly lebih memperhatikan dirinya.Velly merasa bahagia karena kasih sayang yang diberikan orang tuanya kepada dirinya dan Velly sangat berterima kasih kepada guru-guru SMP Negeri 01 yang telah membuat kedua orang tuannya lebih sayang kepada dirinya. Setelah itu, Velly dan keluarganya berpamitan kepada guru-guru, kepala sekolah dan teman-teman Velly yang ada di SMP Negeri 01 Kota Bengkulu. Perasaan Velly berubah menjadi sedih karena ia tidak mau meninggalkan teman-teman yang berada di Kota Bengkulu. Tetapi , mau tidak mau Velly harus meninggalkan Kota Bengkulu.
Pada Akhirnya, Velly dan keluarganya kembali ke Medan, dengan berat hati Velly untuk meninggalkan Kota Bengkulu tetapi, Velly sangat senang karena mendapatkan pengalaman yang menyenangkan di Kota Bengkulu.