Senin, 02 Februari 2015

Contoh Tabel Unsur-Unsur Instrinsik Puisi



  •      Contoh Puisi
Puisi 1
Karangan Bunga
Karya : Taufiq Ismail

Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu.
Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang di tembak mati
siang tadi’




Puisi 2
GURUKU
Karya   :  Yoga Nur Rohman

Aku Ingin tetap disini
Ditempat ku berdiri
Bertahun tahun ku mencari
sesuatu yang tak pasti
Dirimu bagaikan mentari
Yang selalu menyinari bumi
Sepanjang hari
Tanpa henti
Semilir angin sepoi-sepoi
Yang melintasi jendela
Dan terangnya lampu
Yang membuatku nyaman
Dirimu tak pernah bosan
Mewariskan ilmu-ilmu
Yang kau miliki
Kepadaku
Kau pasti kan ku kenang
Takkan hilang dari pikiranku
Sampai akhir hayatku
GURUKU. . . . . . . .



Puisi 3
DERAI DERAI CEMARA
Karya : Chairil Anwar

Cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam

Aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini

Hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah

1949



  •        Tabel  Unsur-Unsur Instrinsik  Puisi
No.
Unsur-unsur
Puisi 1
Puisi 2
Puisi 3
1.
Bahasa
( Majas dan Diksi )
Diksi : Pita Hitam sebagai tanda       berduka cita.
             Tiga anak kecil adalah tiga tuntutan rakyat yang mekar dan baru lahir.
Majas Alegori dan Metafora
(Alegori      : Datang ke Salemba,  Metafora  : Pita hitam pada karangan bunga)
Diksi  : Mentari = Mathari
             Hayat   = Hidup
Majas : Asosiasi
            ( Dirimu bagaikan mentari )

Diksi yang digunakan dalam sajak ini sangat sederhana dan dingin, sehingga pembaca seolah-olah mengalami pesakitan yang dialami oleh pengarang.
(Aku sekarang orangnya bisa tahan)
Majas : Majas Personifikasi         (Dipukul angin yang terpendam)
2.
Rima / Persajakan
a-a-a-a
a-b-a-b
Bait pertama bersajak : a-b-c-b
(Kecil- Malu- Salemba- Itu)
Bait kedua bersajak    : a-a-a-b-b
(Bertiga-Bunga-Berduka-Mati-Tadi)
Bersajak : a-a-a-a
(Disini-Berdiri-Mencari-Pasti)
Bersajak : a-b-a-b
(Jauh-Malam-Merapuh-Terpendam)
3.
Amanat
·         Kita harus meneruskan perjuangan para pahlawan kita.
·         Kita harus menghargai jasa para pahlawan.
Guru sangat berjasa kepada smua pelajar, tanpanya kita tidak             akan mengetahui/mendapatkan semua ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan   kita semua .
Kehidupan hanyalah perjalanan yang keras untuk ditempuh dan setiap manusia akan mati dengan tenang kalau apa yang diinginkan tercapai.
4.
Tema
Kepahlawanan
Jasa seorang guru 
Perubahan dalam diri manusia yang terpisah dari kehidupan masa lalu.




Sabtu, 30 Agustus 2014

Contoh Puisi




Tugas Bahasa Indonesia

Nama  : Dithya Dwi Erliza
Kelas    : VIII.1


  •    Puisi

Ibu

Ibu...
Kau adalah orang yang sangat berarti dalam hidupku
Kau yang selalu menerangi langkahku
Kau adalah inspirasi dalam kehidupanku
Kau yang selalu membangun keyakinan dalam diriku
Ibu...
Kau yang mengandungku selama sembilan bulan
Kau yang melahirkanku dengan susah payah
Hingga ku dapat melihat dunia yang penuh dengan kehidupan
Kau rawat dan kau besarkan aku hingga aku tumbuh dewasa
Ibu...
Kau yang selalu menjagaku
Dan kau juga yang lindungiku dari segala bahaya
Kau tempatku berpangku
Kau selalu tersenyum kepadaku
Ku tahu dibalik senyum mu tersimpan sejuta penderitaan karnaku
Ibu...
Aku tahu batin mu menangis
Akan tingkah laku ku
Keegoisan diriku
Kau hanya mengelus dada
Kau tetap tersenyum kepadaku
Terima kasih ibu...
Tanpa mu semua tiada arti






My Profil
My Profil
Nama saya Dithya Dwi Erliza, saya lahir di Bengkulu, 21 Agustus 2000. Saya anak perempuan ke 2 dari 4 bersaudara. Saya bersekolah di SMPN 1 Kota Bengkulu, saya pernah belajar di SD Negeri 1 Kota Bengkulu dan TK Asiyah 1 Kota Bengkulu. Umur saya 13 tahun dan saya memiliki hobi berenang, bernyanyi dan membaca. Saya memeluk Agama Islam dan cita-cita saya menjadi seorang pengusaha dan dokter spesialis anak.   
Alasan saya membuat puisi yang berjudul Ibu ini untuk menyadarkan seorang anak durhaka yang lupa akan semua kasih sayang yang diberi ibunya terhadap dirinya, memberitahu semua anak untuk selalu menjaga, merawat dan menyayangi ibunya karena seorang ibu tidak berharap apapun dari anaknya, seorang ibu hanya menginginkan kasih sayang yang diberikan anaknya kepada dirinya.